Farmasi UGM – Dekan Fakultas Farmasi UGM menyatakan bersedia menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Industri Kimia Tekstil dan Aneka, Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. Hal ini disampaikan pada penandatanganan perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak pada Sabtu, 16 Maret 2018. Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr. Agung Endro Nugroho, M.Si., Apt. selaku Dekan Farmasi UGM datang dengan didampingi oleh ketua tim penelitian, Dr. Hilda Ismail, M.Si., Apt. Sedang dari pihak Kemenperin diwakili oleh Ir. Muhammad Khayam, M.T, Erichson Hamdika Tambunan, S.H, M.A, MAP., Ir.Agus Wibowo M.K., dan Bapak Arya Yudistira.
Ruang lingkup kerja sama tersebut adalah seputar penelitian metoda pembuatan parasetamol yang efisien dan ekonomis pada pengembangan industri bahan baku obat parasetamol. Hal ini sesuai dengan tugas Dirjen terkait untuk menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang industri.
Muhammad Khayam selaku Direktur Industri Kimia Hulu Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka sangat mengapresiasi hubungan kerja sama yang mulai memasuki tahun kedua tersebut. “Melalui kerja sama ini, semoga kita dapat mewujudkan cita-cita untuk menjadi negara yang mandiri, terutama dalam pengembangan bahan baku obat dan industri parasetamol,” ungkap Khayam.
Tujuan tersebut selaras dengan cita-cita pemerintah Indonesia untuk mengurangi ketergantungan akan produk impor, dalam kasus ini adalah bahan baku obat. Apalagi pemerintah melalui Kementrian Kesehatan telah meluncurkan roadmap percepatan pengembangan industri farmasi di Indonesia. Inilah yang kemudian akan menjadi bekal bagi Kementrian Perindustrian untuk mengembangkan sediaan farmasi yang potensial di Indonesia. (Yeny/ Humas FA)