Farmasi UGM – Jumat (13/09), Fakultas Farmasi UGM mengadakan cek kesehatan gratis dalam rangkaian kegiatan Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) di halaman PHCC. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan dan menyediakan layanan kesehatan gratis bagi komunitas akademik, termasuk tenaga kependidikan dan dosen.
Kegiatan ini dimulai pagi pukul 08.00 dengan diikuti oleh peserta senam yang sangat antusias untuk memanfaatkan layanan kesehatan gratis yang ditawarkan. Cek kesehatan ini meliputi berbagai pemeriksaan seperti pengukuran tinggi badan, berat badan, pemeriksaan tekanan darah, kadar glukosa darah, asam urat, dan kolesterol. Layanan ini sangat penting untuk deteksi dini masalah kesehatan, terutama bagi yang berisiko terhadap penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes.
apt. Soni Siswanto, salah satu dosen di Fakultas Farmasi UGM menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin. “Tindakan pencegahan sangat penting dalam menjaga kesehatan kita. Dengan mengetahui status kesehatan kita, kita dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan,” ujarnya.
Kegiatan Posbindu PTM ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua civitas akademika di segala usia. Hal ini dikarenakan kegiatan seperti ini berkontribusi untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan dan pentingnya aksesibilitas layanan kesehatan kepada civitas akademika Fakultas Farmasi.
Peserta juga diberikan materi edukasi tentang hidup sehat dan pentingnya pemantauan kesehatan secara rutin. Dalam hal ini, Fakultas Farmasi berupaya untuk memberdayakan komunitasnya dengan pengetahuan yang dapat mengarah pada pilihan gaya hidup yang lebih sehat. Selain cek kesehatan, acara ini juga menampilkan sesi interaktif dimana peserta dapat mengajukan pertanyaan dan menerima saran untuk menunjang perbaikan kesehatan berdasarkan hasil uji.
Fakultas Farmasi menyadari kebutuhan yang berkelanjutan akan layanan kesehatan yang terjangkau di lingkungan akademik. Dengan cara ini, mereka berharap dapat menciptakan budaya kesadaran kesehatan dan manajemen kesehatan proaktif di antara staf dosen dan tenaga kependidikan. Fakultas Farmasi berkomitmen untuk terus mendukung kesehatan dan kesejahteraan civitas akademika. Dengan mempromosikan layanan kesehatan yang terjangkau dan pendidikan, Fakultas Farmasi dapat berkontribusi pada tujuan yang lebih luas dalam kesehatan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. (Zahra/Humas)