Farmasi UGM – Sebagai salah satu langkah signifikan dalam meningkatkan transformasi sektor kesehatan di Indonesia, Fakultas Farmasi UGM terlibat aktif dalam berbagai riset yang difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Melalui Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), Farmasi UGM bersama dengan beberapa Perguruan Tinggi lainnya melakukan proyek riset implementasi kebijakan. Proyek-proyek ini bertujuan untuk menangani area kunci dalam sektor kesehatan, dengan fokus pada obat-obatan yang terjangkau, pendidikan, dan kemitraan global, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 3 (good health and well-being), nomor 4 (quality education) dan nomor 17 (partnerships for the goals).
Proyek riset yang menjadi tanggung jawab bagi tim Fakultas Farmasi UGM berjudul “Riset Implementasi Change Source Bahan Baku Obat,” bertujuan untuk mengeksplorasi keberlanjutan dan evaluasi dari pelaksanaan kebijakan change source BBO oleh industri farmasi di Indonesia. Dr. Hilda Ismail, M.Si., Apt. selaku PIC topik riset change source BBO menyampaikan bahwa change source BBO merupakan upaya pemerintah dalam memfasilitasi industri formulasi dalam mensubstitusi bahan baku obat impor ke dalam bahan baku dalam negeri adalah bentuk dukungan pemerintah dalam percepatan kemandirian BBO dan produk farmasi dalam negeri.
Langkah kebijakan change source BBO ini diawali dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan yang bertujuan mengakselerasi pengembangan dan kemandirian produksi BBO dalam negeri. Hasil dari riset tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang dinamika implementasi dari kebijakan change source BBO untuk dapat memberikan rekomendasi yang sesuai sebagai upaya perbaikan.
Diharapkan adanya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting untuk mencapai SDGs dan memastikan masa depan yang lebih sehat bagi Indonesia. Dengan fokus pada riset, kolaborasi, dan pendidikan, Kementerian Kesehatan dan Fakultas Farmasi UGM berkomitmen untuk menerapkan evaluasi kebijakan yang efektif yang akan meningkatkan sistem kesehatan dan memperbaiki akses ke obat-obatan yang terjangkau bagi semua. (Fathul/HumasFA)
SDGs nomor: 3, 4, dan 17