Gunung Kidul, 2 Juni 2025 – Sebagai kelanjutan dari upaya mengatasi kesulitan akses air bersih di wilayah Gunungkidul, Fakultas Farmasi UGM Melaksanakan kembali kegiatan distribusi air bersih di Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul. Sebanyak 5.000 liter air bersih dari tangki donasi telah disalurkan kepada warga, dengan pembagian yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan masing-masing Dusun.
Kegiatan yang dikoordinasikan melalui kerjasama erat dengan para relawan lokal ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang telah berjalan secara konsisten selama tiga tahun terakhir (2023, 2024, dan 2025). Inisiatif ini lahir dari kepedulian civitas akademika terhadap kondisi beberapa wilayah di Gunungkidul yang masih menghadapi tantangan ketersediaan air bersih, terutama saat musim kemarau.
Distribusi air bersih ini tidak hanya sekadar menjawab kebutuhan mendesak warga akan air untuk konsumsi sehari-hari dan sanitasi, tetapi juga secara langsung mendukung pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs) yang sudah dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dr. Sylvia Utami Tunjung Pratiwi, M.Si. selaku salah satu perwakilan Humas Fakultas Farmasi yang turut serta dalam kegiatan pengabdian tersebut, menyatakan, “Hari ini kami kembali dapat menyalurkan bantuan air bersih kepada saudara-saudara kita di Desa Girisuko, khususnya di SDN Girisuko. Ini adalah wujud komitmen dan kepedulian bersama dari para donatur dan relawan. Kami percaya bahwa akses terhadap air bersih adalah hak dasar setiap individu dan merupakan fondasi penting untuk kualitas hidup yang lebih baik.”
Kegiatan yang diikuti oleh Dr. Sylvia Utami Tunjung Pratiwi, M.Si., apt. Muhammad Novrizal Abdi Sahid, M.Eng., Ph.D., Muh Aly Mubarok, Sigit Sulistya Harjono, Moh. Husni, dan Rizky Al Ridha selaku perwakilan dari Fakultas Farmasi, ini merupakan upaya yang secara signifikan berkontribusi pada SDG Nomor 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak, yang bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua. Dengan terpenuhinya kebutuhan air bersih, Fakultas Farmasi juga turut mendukung SDG Nomor 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, karena air bersih merupakan kunci utama pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat. Selain itu, kemudahan akses terhadap air juga membantu meringankan beban warga, yang sejalan dengan semangat SDG Nomor 1: Tanpa Kemiskinan dan SDG Nomor 11: Kawasan dan Komunitas Berkelanjutan.
Kegiatan ini juga memberikan kontribusi penting terhadap SDG Nomor 10: Pengurangan Kesenjangan, SDG Nomor 13: Penanganan Perubahan Iklim, dan SDG Nomor 15: Ekosistem Daratan. Dengan menyediakan akses air bersih bagi masyarakat di daerah terpencil, program ini membantu mengurangi kesenjangan antar wilayah dalam hal ketersediaan pelayanan dasar. Disisi lain, upaya ini juga mencerminkan respon adaptif terhadap dampak perubahan iklim, seperti kekeringan berkepanjangan, yang semakin sering terjadi di kawasan karst seperti Gunungkidul. Pengelolaan distribusi air yang berkelanjutan turut menjaga keseimbangan lingkungan dan mencegah degradasi ekosistem darat, sejalan dengan tujuan pelestarian sumber daya alam dan perlindungan keanekaragaman hayati lokal.
Distribusi air dilakukan secara cermat, memastikan bahwa setiap dusun yang membutuhkan mendapatkan alokasi yang adil. Para relawan memainkan peran krusial dalam proses pendataan kebutuhan hingga pelaksanaan distribusi di lapangan, menunjukkan semangat gotong royong dan solidaritas sosial yang tinggi.
Keberhasilan dan keberlanjutan program ini sangat bergantung pada dukungan dari berbagai pihak, termasuk para relawan yang tak kenal lelah mengabdikan waktu dan tenaganya. Diharapkan, upaya kolektif ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam mengatasi tantangan akses air bersih di daerah-daerah yang membutuhkan, sekaligus berkontribusi aktif dalam mewujudkan agenda global SDGs.