Yogyakarta, 5 Agustus 2025 – Dalam komitmennya untuk memperkuat jejaring akademik internasional, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan partisipasinya di kancah global. Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si. (Dekan Fakultas Farmasi UGM) dan Prof. Dr. rer. nat. apt. Nanang Fakhrudin, M.Si. (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni), menghadiri Konferensi ke-12 Asian Association of Schools of Pharmacy (AASP) di Saitama, Jepang, yang berlangsung pada 2-4 Agustus 2025. Konferensi ini diselenggarakan oleh Nihon Pharmaceutical University bekerjasama dengan Japan Pharmaceutical Society.
Partisipasi dalam konferensi ini menjadi sarana penting untuk mengikuti perkembangan terkini di bidang farmasi dan menjalin komunikasi dengan para delegasi Pendidikan Tinggi Farmasi dari seluruh Asia. Selain menghadiri konferensi, delegasi UGM juga mendapat kesempatan untuk melakukan kunjungan kehormatan ke beberapa universitas terkemuka di Jepang, seperti Nihon Pharmaceutical University, Kyoto Pharmaceutical University, dan Josai University. Kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki potensi kolaborasi di masa depan, termasuk pertukaran dosen dan mahasiswa, serta kerja sama riset.
“Kehadiran kami di konferensi dan kunjungan kerja sama ini adalah langkah strategis untuk memperluas jejaring internasional kami. Kami berharap interaksi dengan para akademisi dan peneliti di Jepang dapat membuka pintu kolaborasi yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan dan riset di Fakultas Farmasi UGM,” ujar Prof. Satibi.
Kegiatan ini secara langsung berkontribusi pada pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Partisipasi aktif dalam forum ilmiah dan kolaborasi riset berkontribusi pada SDG 3, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, karena memfasilitasi pertukaran pengetahuan yang dapat mendorong inovasi dalam bidang kesehatan dan obat-obatan. Penjajakan program pertukaran dan kolaborasi akademik sejalan dengan SDG 4, Pendidikan Berkualitas, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan akses yang lebih luas terhadap pengetahuan. Misi ini juga mewujudkan SDG 9, Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan mendorong inovasi melalui kemitraan riset. Terakhir, dengan memperkuat kemitraan antar-institusi global, kegiatan ini secara nyata mendukung SDG 17, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang merupakan kunci untuk mengatasi tantangan global secara bersama-sama.