Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia Dr Charles Saerang tertarik dengan keberadaan Jurusan Bahan Alam di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Ketertarikan tersebut karena sampai sekarang masih sedikit perguruan tinggi (PT) yang mendalami tentang obat-obat alam di Indonesia. Padahal dari segi bahan baku sebenarnya Indonesia memiliki potensi yang sangat banyak.
Hal tersebut dikemukakan Charles Saerang saat berkunjung ke Fakultas Farmasi UGM, Kamis (22/1). Charles Saerang yang juga Presiden Direktur PT Nyonya Meneer juga melakukan dialog dengan Dekan Fakultas Farmasi Dr Marchaban DESS Apt terkait perkembangan penelitian farmasi di UGM. “Saya tertarik dengan Jurusan Bahan Alam Fakultas Farmasi UGM, karena banyak tanaman obat unggul yang hingga kini belum dimanfaatkan,” kata Charles Saerang.
Menurut Charles Saerang, ia meneliti setidaknya ada lima tanaman obat unggul yang berkhasiat untuk mengatasi penyakit. Lima tanaman itu adalah pegagan (Centella Asiatica), temulawak (Curcuma xanthorrizha Roxb), sambiloto (Andrographis paniculata, kencur (Kaempferia galangal) dan jahe (Zingiber afficinal). “Kami mengharapkan dari dialog dan hubungan yang terjalin dengan Fakultas Farmasi UGM, akan membuka kemungkinan adanya tanaman unggulan baru yang belum diteliti,” kata Charles.
Diungkapkan Charles, dengan penelitian tentang obat tradisional yang dilakukan oleh mahasiswa atau dosen Fakultas Farmasi Jurusan Bahan Alam akan memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi industri jamu yang kini haus akan inovasi obat tradisional. “Saya sangat berharap, dengan adanya Jurusan Bahan Alam, maka akan ada penelitian yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan obat tradisional yang bermutu,” kata Charles Saerang.
Menurut Charles Saerang, industri jamu ia yakin akan membuka diri menerima mahasiswa yang ingin magang untuk melakukan penelitian. Ia juga berharap ke depan akan ada forum diskusi ilmiah yang akan mengulas tentang keberadaan situs-situs pemetaan tanaman obat yang unggul yang dapat dikembangkan.
Sumber : Kedaulatan Rakyat 27 Januari 2009