
Farmasi UGM – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelenggarakan Webinar Internasional dengan tema “Health System and Roles of Pharmacists in Australia and New Zealand” pada Jum’at, 21 Februari 2025. Acara ini diselenggarakan secara daring oleh mahasiswa Fakultas Farmasi UGM jenjang Sarjana dan Pascasarjana.
Webinar ini menghadirkan dua narasumber di bidang pelayanan farmasi, yaitu Destari Clark, PG.Dip.Pharm, M.Pharm., yang merupakan Community Pharmacist di Dunedin, Selandia Baru, serta Professor Bandana Saini, B.Pharm, M.Pharm, MBA., Ph.D., seorang Guru Besar di bidang Pharmacy Practice dari The University of Sydney, Australia. Kedua narasumber berbagi wawasan mendalam mengenai sistem kesehatan di masing-masing negara serta peran apoteker dalam mendukung layanan kefarmasian.
Dalam sesi diskusi, Destari Clark menjelaskan bagaimana sistem kesehatan di Selandia Baru yang memberikan ruang bagi apoteker untuk berperan aktif dalam pelayanan kesehatan primer, termasuk dalam pemberian layanan farmasi klinis dan edukasi kesehatan bagi masyarakat. Sementara itu, Professor Bandana Saini memaparkan peran strategis apoteker di Australia dalam sistem kesehatan yang berbasis kolaborasi multidisiplin, serta tantangan dan peluang bagi tenaga farmasi di masa depan.
Kegiatan ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa Fakultas Farmasi UGM terkait perkembangan profesi farmasi secara global. Melalui diskusi dan tanya jawab interaktif, para peserta memperoleh pemahaman yang lebih luas mengenai kebijakan kesehatan, regulasi farmasi, serta praktik terbaik yang dapat diadopsi dari negara lain untuk meningkatkan peran apoteker di Indonesia.
Webinar ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) yang menekankan pentingnya akses terhadap layanan kesehatan berkualitas, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan wawasan akademik dan profesional bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan kesehatan global, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). (Rita/HumasFA)