Yogyakarta- Rabu (6/2) Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Senior Experten Service (SES) menyelenggarakan Guest Lecture bertempat di Ruang Kuliah IV Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Kuliah tamu bertajuk ‘Research Method in Clinical and Intervention Studies’ disampaikan oleh Prof. Dr. Gerhard Fortwengel guru besar di bidang Clinical Research and Epidemiology Medical University of Hanover Germany. Pada kuliah kali ini Prof. Fortwengel menyampaikan pentingnya suatu metode penelitian dan desain studi yang baik guna meningkatkan nilai-nilai saintifik dari suatu studi kesehatan.
Farmasi UGM – Bekerja sama dengan Kantor Jaminan Mutu (KJM) Universitas Gadjah Mada, Fakultas Farmasi adakan ‘Workshop SIOBA: Optimalisasi Sistem Informasi untuk Penilaian Berbasis Outcome”. Tentang apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Outcome Based Assesment (SIOBA) ini, Leni Sophia Heliani, M.Sc., Ph.D., selaku Kepala Penjaminan Mutu Pendidikan KJM UGM menjelaskan bahwa SIOBA merupakan salah satu sistem garapan UGM yang diperuntukkan untuk membantu evaluasi proses pembelajaran berbasis penilaian capaian mahasiswa.
Farmasi UGM – Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada selenggarakan Workshop Aplikasi Real Time Polymerase Chain Reaction (PCR) pada akhir bulan Januari 2019. Tepat pada tanggal 31 Januari 2019, Laboratorium Advanced Pharmaceutical Sciences (APS) bekerja sama dengan PT GeneCraft Labs adakan workshop terkait penggunaan alat Real Time PCR.
Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Fakultas Farmasi UGM, khususnya para SDM yang terlibat langsung dengan alat tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga bermanfaat untuk meningkatkan ilmu dan wawasan SDM di Farmasi UGM. Terlebih saat ini kuantitas penelitian dengan menggunakan alat PCR semakin bertambah. Seperti yang telah diketahui bersama, alat PCR juga dimanfaatkanuntuk deteksi kehalalan suatu produk.
Farmasi UGM – Fakultas Farmasi selenggarakan ‘Workshop Penilaian Kognitif Mahasiswa Berbasis Capaian Pembelajaran’ pada tanggal 29-30 Januari 2019. Tujuan dari penyelenggaraan workshop tersebut adalah untuk refreshing dan sharing terkait penerapan metode student assessment yang sesuai dengan kebutuhan kurikulum saat ini.
Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa Universitas Gadjah Mada telah mengaplikasikan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) sejak tahun 2017. Untuk itu, diharapkan metode student assessment juga dapat disesuaikan.
Fakultas Farmasi – Dalam rangka memenuhi kebutuhan mahasiswa akan pengembangan kompetensi dan berbagai skill pendukung, Fakultas Farmasi UGM melalui Program Studi Sarjana Ilmu Farmasi mengadakan Kuliah Tamu yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa S1 angkatan tahun 2016. Perkembangan dunia kerja saat ini menjadi salah satu faktor utama Farmasi UGM untuk mendorong mahasiswa agar mampu melebarkan sayap dan menjadi Sumber Daya Manusia yang kompetitif.
Kuliah Tamu kali ini menghadirkan para alumni Farmasi UGM dari berbagai latar belakang. Pada sesi pertama, Didik Suyatno selaku Plant Director PT Exeltis Farma Indonesia menyampaikan materi tentang trend, peluang, dan tantangan di industri Farmasi saat ini. Dengan latar belakang sebagai praktisi bidang industri kefarmasian, Didik berkisah bahwa banyak sekali keuntungan yang didapat ketika seseorang mau membekali diri dengan berbagai skill pendukung. Secara jelas, Didik menyebutkan bahwa salah satu skill yang harus dimiliki mahasiswa adalah komunikasi. Bukan hanya sekedar komunikasi dalam artian berani berbicara di depan umum, namun juga mampu menyampaiakan kepada orang lain tentang apa yang ada dalam pikiran.
Memasuki tahun ketiga kepengurusannya, Kagama Farmasi periode 2016-2021 kembali mengadakan rapat pleno tahunan. Rapat diselenggarakan pada hari Minggu 27 Januari 2019 bertempat di kediaman Ketua Kagama Farmasi Pondok Indah, Jakarta. Selain pengurus Kagama Farmasi, rapat pleno kali ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM dan perwakilan Fakultas Farmasi UGM.
Kagama Farmasi sudah memetakan dan menempatkan alumni Fakultas Farmasi UGM yang kompeten dibidangnya baik di pemerintahan, industri, dan juga organisasi profesi, tutur Masrizal Ketua Kagama Farmasi dalam sambutannya. Hal senada juga disampaikan oleh Paripurna selaku Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM bahwa kemajuan suatu universitas sangat bergantung pada alumninya. UGM berupaya untuk mendigitalisasi database alumni sehingga bisa memberikan manfaat untuk menghimpun sumber daya alumni. Sementara Dekan Fakultas Farmasi UGM menekankan pada prioritas program-program fakultas pada 2019 terutama bidang alumni. “Kesuksesan alumni sangat menentukan sekali keberhasilan sebuah Perguruan Tinggi”. Program universitas yang bisa diselaraskan dengan program alumni antara lain Sahabat UGM, Database Alumni, Tracer Study, Integrated Career Days, Graduate Employability Program. Rapat dilanjutkan dengan pemaparan program-program dari masing-masing pengurus Kagama Farmasi terkait yang sudah dilaksanakan selama tahun 2018 dan rencana 2019. (Humas Farmasi UGM)
Farmasi UGM – PT Paragon Technology and Innovation bersama Fakultas Farmasi UGM jajaki kerja sama di bidang penelitian dan pengembangan produk kosmetik. Sebagai salah satu pelaku industri kosmetik terkemuka di Indonesia, PT Paragon sangat menyadari tentang perkembangan kebutuhan masyarakat akan kosmetik saat ini, terutama kaum hawa.
Kondisi cuaca dan udara yang berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain seharusnya juga mempengaruhi penanganan kulit yang berbeda pula. Terkait hal tersebut, sudah sewajarnya produsen kosmetik di Indonesia menyesuaikan produknya dengan kondisi kulit masyarakat Indonesia. Untuk itulah, PT Paragon berharap dapat membuat sebuah pengembangan yang baru dalam industri kosmetik.
Farmasi UGM – Dipercaya untuk menjadi apoteker di luar jawa, Dra. Dewi Prawitasari, M.Kes., Apt., banyak berkisah tentang pengalamannya ketika mengabdi di Kalimantan. Lulus dari Fakultas Farmasi UGM pada tahun 1986, Dewi mulai berkarir di Departemen Kesehatan (Depkes) sebagai staf di Direktorat Jenderal Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Di tahun 1987, ia beranjak dari Jawa ketika mendapatkan tugas untuk mengabdi di Kalimantan Tengah, tepatnya di BPOM Palangkaraya. Kalimantan memang terkenal dengan medan perjalanannya yang cukup sulit, terutama ketika ingin mengunjungi tempat-tempat yang letaknya jauh di pelosok. Ada kalanya Dewi harus menyusuri sungai, bahkan juga tinggal di atas kapal.
Farmasi UGM – Deputi II Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM, Dra. Mayagustina Andarini, M.Sc., Apt., kunjungi Fakultas Farmasi UGM pada 16 Januari 2018. Pada kunjungannya kali ini, Maya menyampaikan tentang pengembangan produk herbal di Indonesia. Dengan didampingi beberapa staf BPOM, Maya juga menyinggung tentang kebijakan di bidang kesehatan di China dan India yang dapat semakin menumbuhkan industri obat-obatan herbal. “Ini dapat menjadi gambaran bagi kita dalam mengembangkan obat-obatan bahan alam, apalagi kita punya banyak sumber daya bahannya,” kata Maya. Di China dan India, pemerintah telah memberlakukan kebijakan terkait penggunaan herbal yang dapat menguntungkan produsen lokal dengan tanpa mengesampingkan kualitas produk dan manfaat untuk masyarakatnya.