Farmasi UGM – Mahasiswa Fakultas Farmasi UGM yang tergabung dalam tim beranggotakan Dennaya Kumara, Inggita Hasi Rahmah, dan Eri Prasetyo Nugroho berhasil meraih penghargaan Juara II dan Best Video Presentation pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Biology Inovation and Research Competition (BORN) 5. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi “lumba-lumba” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember tersebut berlangsung sejak 18 Maret hingga 4 Juli 2020. Tahun ini, LKTIN BORN mengangkat tema ‘Optimalisasi Peran Generasi Z dalam Mewujudkan SDGs 2030 Melalui Realisasi IPTEK Menuju Indonesia Emas 2045’, yang bertujuan untuk memfasilitasi pemikiran-pemikiran kritis dari para anak muda Indonesia, khususnya mahasiswa untuk mengidentifikasi dan mengkaji permasalahan-permasaahan di negeri ini beserta solusinya.
Belum lama Kementerian Pertanian (Kementan) merilis produk kalung eucalyptus sebagai anti virus corona. Produk tersebut disebut dapat membunuh virus influenza, beta, dan gamma corona.
Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Suwijiyo Pramono, DEA., Apt., mengatakan pada eucalyptus mengandung sejumlah zat aktif yang bermanfaat bagi tubuh. Dalam eucalyptus mengandung minyak atsiri yang di dalamnya terdapat senyawa 1,8 sineol yang bersifat antibakteri, antivirus, dan ekspektoran untuk mengencerkan dahak.
Fakultas Farmasi UGM menggelar seminar daring dengan tajuk “Qulitative Research in Pharmacy Practice” pada Selasa (30/6). Seminar ini digelar melalui platform Zoom dan disiarkan langsung melalui saluran Youtube Kanal Pengetahuan Farmasi UGM.
Dua pembicara dihadirkan untuk mengisi seminar ini. Pembicara pertama adalah Prof. Dra. RA. Yayi Suryo P., M.Si., Ph.D. (Guru Besar FKKMK UGM) yang memaparkan topik “Overview Metodologi Penelitian Kualitatif”. Pembicara kedua adalah Dr. Anna Wahyuni Widayanti, MPH., Apt. (Dosen Farmasi UGM) dengan topik pemaparan “Penerapan Metode Kualitatif dalam Penelitian di Bidang Farmasi Sosial”.
KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Menteri Erick Thohir melanjutkan misinya dalam restrukturisasi perusahaan naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Perusahaan Farmasi PT Phapros, Tbk. (PEHA) pun ikut mengalami perombakan.
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS), Kamis (25/6/2020) lalu, terbentuk komposisi dewan komisaris dan dewan direksi yang baru.
Menariknya, empat orang yang diangkat untuk mengisi jabatan tinggi di PT Phapros tersebut adalah alumnus Fakultas Farmasi UGM.
Mereka adalah Verdi Budidarmo (Komisaris Utama), Masrizal Achmad Syarief (Komisaris Perseroan), Hadi Kardoko (Direktur Utama), dan Syamsul Huda (Direktur Produksi).
Farmasi UGM – Fakultas Farmasi UGM bersama dengan BEM KMFA menyelenggarakan survei umpan balik mahasiswa dalam mengevaluasi kegiatan belajar-mengajar (KBM) pada masa pembatasan aktivitas tatap muka selama pandemi COVID-19 ini. Survei dilakukan selama dua hari (24-25/6) pada mahasiswa Program Sarjana Program Studi Farmasi. Survei meliputi siapa dosen favorit mahasiswa dalam pelaksanaan KBM secara daring dan yang terpenting adalah alasannya. Sebanyak 164 mahasiswa yang tersebar merata antara angkatan 2016 hingga 2019 berpartisipasi dalam survei ini.
Farmasi UGM – Fakultas Farmasi UGM menyelenggarakan rangkaian kegiatan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar (KBM) selama masa pembatasan kegiatan akibat pandemi COVID-19 yang harus diselenggarakan secara daring (dalam jaringan, online). Rangkaian kegiatan ini meliputi survei evaluasi KBM oleh mahasiswa (24-25/6), survei KBM oleh dosen (26/6), dan puncaknya adalah kegiatan Morning Discussion bagi para dosen yang menghadirkan dua pembicara dari Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM yaitu Dr. Sri Suning Kusumawardani, ST., MT. dan Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D., Jumat (26/06). Rangkaian kegiatan evaluasi ini diselenggarakan utamanya untuk mendapatkan umpan balik dari para pelaku KBM baik dosen maupun mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan KBM secara daring supaya lebih optimal di era “new normal” semester Gasal 2020/2021.
Farmasi UGM – Selasa 23 Juni 2020, Fakultas Farmasi UGM selenggarakan webinar dengan tema langkah-langkah Systematic Review and Meta Analysis in Pharmacy Practice. Dalam acara kali ini, Farmasi UGM mengundang Assoc. Prof. Dr. Arthon Riewpaibon dan Assoc. Prof. Dr. Montarat Thavorncharoenshap sebagai pemateri. Keduanya merupakan professor dari Faculty of Pharmacy, Mahidol University.
Dalam kesempatan kali ini, Arthon membawakan topik terkait pengenalan systematic review pada bidang farmasi sosial, perumusan pencarian permasalahan dan literature yang sistematik, serta penyelenggaraan teknik pencarian data yang termasuk diantaranya referensi software, dan juga pengaplikasian diagram PRISMA dalam study selection. Sedangkan Montarat menyampaikan materi terkait systematic review dan meta-analysis dari uji coba dan intervensi studi dan tentang bagaimana bentuk pelaporan SR/ meta-analysis, serta beberapa hal lainnya yang terkait.
KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Halal bi Halal KAGAMA Farmasi digelar secara daring pada Sabtu (20/6/2020).
Acara yang dihadiri 250 alumni Fakultas Farmasi UGM ini bertajuk Guyub Rukun KAGAMA Farmasi dari Desa sampai Dunia.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Umum Pengurus Pusat KAGAMA, Ganjar Pranowo; Ketua KAGAMA Farmasi, Masrizal Syarief; Dekan Fakultas Farmasi UGM, Agung Endro Nugroho.
Hadir pula Lurah Desa Panggungharjo, Bantul, yang merupakan alumnus Fakultas Farmasi UGM angkatan 1997, Wahyudi, Anggoro Hadi.
KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm., Apt., menjadi salah satu pembicara dalam Halal bi Halal KAGAMA Farmasi, Sabtu (20/6/2020).
Dalam cara daring bertajuk Guyub Rukun Kagama Farmasi, dari Desa Sampai Dunia itu, Yudi bercerita tentang masa perkuliahannya.
Dia juga memaparkan kiprahnya selama menjadi lurah desa Panggungharjo, Sewon, Bantul.
Yudi teringat pada 2005 dirinya sudah membulatkan tekad untuk mengundurkan diri dari UGM.
Maklum dia sudah menghabiskan delapan tahun waktu studi, tetapi belum juga lulus.
Farmasi UGM. Deksametason kembali mengguncang dunia setelah para peneliti di Inggris mengumumkan adanya kesembuhan pasien Covid-19 yang diberikan terapi standar Covid-19 ditambah dengan pemberian deksametason dosis rendah hingga sedang (6 mg/hari) selama 10 hari. Pasien yang mengalami kesembuhan sebanyak 2100 adalah pasien Covid-19 yang mendapatkan terapi oksigen atau menggunakan ventilator (pasien Covid-19 berat atau kritis). Di situs majalah Nature, deksametason tidak akan berefek jika diberikan pada pasien Covid-19 ringan (Ledford, 2020). Sesungguhnya, penggunaan kortikosteroid lain juga sudah biasa digunakan pada Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) oleh para klinisi, walaupun bukan deksametason. Kortikosteroid yang digunakan adalah metil prednisolone (MP) 2 mg/kg selama 32 hari (Meduri dkk, 1998; Steinberg dkk, 2006) atau hidrokortison injeksi 100 mg/24 jam selama minimal 3 hari (Anonim, 2020). ARDS merupakan salah satu manifestasi infeksi Covid-19 pada tahap berat hingga kritis, sehingga pasien memerlukan terapi oksigen bahkan ventilator. Penggunaan kortikosteroid apakah metil prednisolon, hidrokortison ataupun deksametason harus digunakan di bawah pengawasan dokter secara ketat mengingat efek samping yang ditimbulkan sangat berbahaya.