Farmasi UGM – Kuliah tamu dengan topik Pemasaran Farmasi di Era Digital yang diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses dilaksanakan di Gedung Advanced Pharmaceutical Science Learning Center (APSLC) Ruang 301 dan 302 (15/11). Kuliah tamu ini menghadirkan narasumber dari PT. Global Urban Esensial, yaitu apt. Topan Sawita Putra, S. Farm, yang membahas bagaimana pemasaran farmasi perlu melakukan adaptasi dengan perkembangan teknologi digital saat ini.
Dalam pemaparannya, Bapak Topan menekankan bahwa pemasaran farmasi bukan hanya soal menjual produk farmasi, tetapi juga menjaga agar produk tetap menjadi pilihan utama konsumen. Hal ini dapat dicapai melalui strategi seperti brand awareness, demand generation, serta engagement dan edukasi pasar. Pemasaran melalui platform e-commerce dan konten digital menjadi kunci untuk menjangkau audiens yang lebih luas, mengingat semakin tingginya penggunaan internet dan sosial media di kalangan konsumen pada saat ini.
Selain itu, narasumber juga menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap regulasi pemerintah dalam digital marketing di sektor farmasi, dengan memastikan bahwa semua informasi yang disampaikan objektif, akurat, dan tidak menyesatkan konsumen, terutama mengenai harga, kualitas, indikasi, komposisi, dan keamanan obat. Pemahaman tentang demografi pengguna dan behavioral targeting menjadi langkah penting dalam merancang strategi pemasaran yang tepat sasaran.
Kegiatan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 3: Good Health and Well-being, yang berfokus pada peningkatan akses informasi obat dan edukasi yang lebih efektif untuk masyarakat. Selain itu, SDG 4: Quality Education dan SDG 10: Reduced Inequalities mendukung upaya untuk memberikan edukasi pasar secara lebih merata, sementara SDG 12: Responsible Consumption and Production memastikan pemasaran yang transparan, akurat, dan bertanggung jawab. Tak hanya itu, SDG 1: End Poverty, yang berhubungan dengan economic resources, menyoroti bagaimana digital marketing dapat meningkatkan efisiensi dan jangkauan produk farmasi, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sektor kesehatan, serta mengurangi ketimpangan ekonomi. (Hanun/Humas FA)
SDG nomor 1, 3, 4, 10, dan 12