Farmasi UGM – Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia (JMKI) Fakultas Farmasi UGM menyelenggarakan kegiatan buka puasa bersama di Panti Asuhan Nurul Haq Madania pada Sabtu (23/3). Acara bertajuk “BUKBERKISAH: Buka Bersama Berbagi Kisah Penuh Hikmah” ini bertujuan untuk berbagi kebahagiaan bersama dengan teman-teman panti asuhan serta mempererat tali silaturahmi di bulan Ramadan.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Ketua JMKI (Chavia Elvaretta) dan Ketua Pelaksana (Zulvana Raisya) yang dilanjutkan dengan sambutan semangat dari Bapak Hazmin Khatim selaku perwakilan pihak panti asuhan. Suasana semakin semarak saat anak-anak panti dikenalkan dengan praktik zikir melalui tayangan video edukasi interaktif, diselingi ice breaking dan berbagai permainan seru yang membangun keakraban dan keceriaan.
Momen spesial ini juga ditandai dengan penyerahan secara simbolis hasil donasi “JMKI Berbagi” yang telah dikumpulkan selama periode 22 Februari hingga 15 Maret 2025. Kepala Departemen Pengabdian Masyarakat JMKI Farmasi UGM secara langsung menyerahkan bantuan kepada pihak panti, sebagai wujud nyata solidaritas dan kepedulian sosial mahasiswa terhadap masyarakat.
Salah satu sesi paling inspiratif adalah kegiatan Pohon Harapan, dimana anak-anak panti menuliskan impian mereka pada dedaunan kertas dan menggantungnya di pohon harapan yang telah disiapkan. Simbolisasi ini menggambarkan bahwa mimpi dapat tumbuh dan berbuah dengan dukungan ilmu pengetahuan dan keimanan yang kokoh, layaknya pohon dengan akar dan batang yang kuat.
Menjelang waktu berbuka, panitia membagikan makanan dan minuman untuk berbuka bersama. Setelah adzan Maghrib berkumandang, keceriaan tergambar jelas dari senyuman anak-anak panti yang menikmati hidangan berbuka puasa sambil berbagi kisah bersama para mahasiswa/i dan ditutup dengan shalat Maghrib secara berjamaah.
Melalui kegiatan ini, JMKI Farmasi UGM berkontribusi langsung terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2 (Tanpa Kelaparan), SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) melalui penguatan kesehatan mental dan spiritual, serta SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan peningkatan literasi sosial dan keagamaan di luar ranah akademik. (Rita/HumasFA)